"Kami meminta perusahan pelayaran agar menunda sementara keberangkatan kapal-kapal di seluruh perairan NTT dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran," Kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Kupang, Azwar Anas, di Kupang, Minggu.
Perihal permintaan tersebut telah disampaikan melalui surat edaran KSOP Kupang tentang bahaya cuaca ekstrim yang dikeluarkan pada Sabtu, 4 Januari 2020.
Dia mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan surat permohonan pelayaran dengan perkembangan kondisi cuaca laut yang mengacu pada keselamatan pelayaran dan memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG.
Selain itu, pihaknya juga menginstruksikan kepada seluruh nahokda kapal untuk berjaga-jaga menghadapi cuaca buruk dan mengambil tindakan penyelamatan jiwa maupun kapal di laut bila menghadapi cuaca buruk sesuai pedoman kecakapan pelaut yang baik. Senin(6/1/20).
Dia mengatakan, untuk kapal Pelni, Perintis, Feri ASDP, kapal cepat, termasuk kapal yang memuat penumpang lainnya juga harus memperhatikan jumlah penumpang yang dimuat sesuai kapasitas kapal yang diizinkan.
"Penumpang harus terdaftar secara jelas dalam daftar penumpang termasuk anak-anak dan tidak boleh menjual tiket melebihi kapasitas yang diizinkan," katanya.
Azwar menambahkan, selain muatan kapal barang juga harus sesuai prosedur yang benar atau di car deck/on deck, sesuai standar keselamatan dan memastikan stabilitas kapal.
Sebelumnya, BMKG Kupang telah mengeluarkan peringatan bahwa angin kencan dengan kecepatan 30 kilometer per jam dan gelombang tinggi melanda hampir seluru wilayah NTT.
Karena itu, para nelayan, nahkoda kapal baik kapal fery, kapal cepat, maupun kapal penumpang lain agar segera menyikapi peringatan tersebut.
Cuaca buruk masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan terutama di wilayah Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Ende, Sikka, Alor, Sabu Raijua, Rote Ndai, Timor Tengah Selatan, Sumba Timur, dan Sumba Barat Daya.Red-Nanang/ist.
0 Komentar