Nelayan Tradisional di Serang Mengeluh Penurunan Penjualan Ikan Akibat Pandemi COVID-19

foto:ilustrasi/ist

Jakarta-BidikFakta.com, Nelayan tradisional di Pelabuhan Perikanan Karangantu, Kota Serang, mengeluhkan penurunan penjualan ikan hasil tangkapan mereka karena dampak pandemi COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.

"Iya, Corona ini sangat berpengaruh kepada penghasilan kita (nelayan). Imbasnya ke kebutuhan rumah juga dan kita juga bingung mau jual kemana kalau situasi seperti ini," kata Badar (42) salah seorang nelayan tradisional di Karangantu, Kota Serang, Sabtu(23/5/20).

Badar mengaku dalam sebulan terakhir ini ada penurunan pembeli ikan laut, sehingga para nelayan kebingungan dalam memasarkan hasil tangkapan mereka.

"Karena biasanya sebelum Corona ini ada pelanggan yang datang dari luar memesan. Kalau sekarang kita bingung mau jualnya juga," ungkapnya.

Badar mengungkapkan dengan kondisi seperti ini banyak pesanan yang ditunda karena biasanya ia mengirimkan ikan hasil tangkapanya langsung ke pemesan di sejumlah wilayah di luar Kota Serang.

Banyak pesanan kita dari Rangkas, Cikesal, dan daerah lainnya yang ditunda. Biasanya kita kirim lewat kereta dan sekarang di tutup, mau naik mobil juga ongkosnya lebih mahal," kata dia.

Ia berharap pemerintah agar memperhatikan kondisi para nelayan yang terdampak COVID-19 ini dan memberikan perlindungan serta pemberdayaan bagi keluarga nelayan.

"Kita berharap untuk saat ini ada perhatian dari pemerintah. Karena saat ini belum ada, cuman kita berharap saja. Paling kemarin juga kita dapat bantuan beras saja, itu juga ada yang dapat, ada juga yang tidak," kata Badar.

Sementara pelelang ikan laut di Pasar Karangantu Mulyadi (37) mengatakan meski hasil tangkap ikan laut terbilang banyak. Namun karena ada pembatasan terhadap pengunjung otomatis mempengaruhi penjualan di pasar.

"Pembelinya sekarang berkurang karena ada pembatasan sosial dari pemerintah. Kalau dari hasil tangkapan ikan tidak ada pengaruhnya," kata Mulyadi.

Mulyadi mengaku di tengah pandemi COVID-19 ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan penjualan ikan.

"Untuk pendapatan jelas jauh berbeda, sekarang ini boro-boro untung, sepi terus tiap hari. Hanya saja bulan puasa agak sedikit ramai," kata dia. Red-Anang Suyono/ist.

Posting Komentar

0 Komentar