Komjen Gatot Eddy : Pemerintah Bersikap Tegas Adalah Untuk Melindungi Masyarakat dari Penyebaran Covid, Bukan Menakut-Nakuti

Jakarta - bidikfakta.com, Presiden Joko Widodo makin serius dan sungguh-sungguh dalam menangani pandemi Covid-19. Ini dibuktikan dengan diangkatnya KSAD, jenderal Andika Perkasa dan Wakpolri, Komjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono MSi sebagai Wakil Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), mendampingi Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai Ketua.

Kamis (10/9) kemarin kepolisian menggelar acara simbolis pembagian 34 juta masker serentak ke seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan polda di tiap provinsi, semua pemprov, dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN).

Komjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono MSi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil KSAD Letjen TNI Moch Fachrudin dan Ketua KPU Arief Budiman.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua Pelaksana II Komite PCPEN, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menjelaskan, pembagian 34.355.922 masker serentak dilakukan oleh jararan polda dan polres seluruh Indonesia.

"Kegiatan ini dihadiri seluruh kapolda jajaran melalui video conference termasuk para pasangan calon Pilkada 2020, kami juga langsung streaming YouTube, IG agar masyarakat bisa lihat," kata Gatot Eddy di Mapolda Metro Jaya.

Selain itu, Komjen Gatot mengatakan hari ini pihaknya juga meluncurkan kegiatan Operasi Yustisi. Operasi itu bertujuan untuk lebih mendisiplinkan masyarakat terkait protokol kesehatan.

"Pendisiplinan harus tegas makanya hari ini kami launching Operasi Yustisi penegakkan masker. Di situ ada polisi, TNI, Satpol PP, kejaksaan, hakim itu akan dilakukan pagi, siang, malam untuk masyarakat dengan sanksi yang tegas," ujar jenderal polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya tersebut.

Seorang anggota polisi sedang membagikan masker kepada masyarakat.

Dia menambahkan, ke depannya setiap anggota Polri akan dibekali masker untuk dibagikan kepada masyarakat guna mendisiplinkan masyarakat dengan protokol kesehatan.

"Seluruh anggota Polri akan dibekali masker. Baik untuk dirinya sendiri, maupun untuk masyarakat. Nantinya satu polisi satu masker akan jadi program Polri " jelasnya.

Terkait operasi yustisi yang akan dilaksanakan, sambung Komjen Gatot, anggota kepolisian dan TNI dibantu Satpol PP akan memantau terus masyarakat untuk disiplin masker dan tidak berkumpul. Termasuk juga menjaga perkantoran, pasar dan tempat-tempat lainnya.

"Operasi Yustisi ini tentu akan kami ketatkan terutama dalam menjaga kesehatan masyarakat. Jadi jangan kaget, nanti aka nada Polisi, TNI dan Satpol PP yang akan menjaga di kantor-kantor. Ini bukan menakuti, tapi untuk melindungi agar penyebaran Covid dapat diatasi bersama-sama," lanjut Gatot Eddy.

Prajurit Polri sedang memberi pengarahan kepada komunitas tukang becak untuk mematuhi protokol kesehatan.

Tidak itu saja, Gatot Eddy mengatakan, Polri akan melakukan operasi yustisi secara massif dan juga humanis. Namun jika ada pihak yang sulit untuk diarahkan demi menjaga kesehatannya, TNI, Polri serta Satpol PP tak segan-segan untuk memberi sanksi tegas.

"Kalau tetap bandel dan tidak mau diarahkan, tentu akan kami beri sanksi tegas. Ini demi kebaikan dan kesehatan bersama. Kami tak segan-segan untuk bertindak. Kita ingin Indonesia kembali normal dan masyarakat sehat," tegasnya.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil KSAD Letjen Moch Fachrudin, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. Selain itu, hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Ketua KPU Arief Budiman, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta pasangan calon pilkada. (BINs , tajuk) 

Posting Komentar

0 Komentar