Jakarta, bidikfakta.com - Pemasangan listrik di Muara Angke Tembok Bolong tepatnya di wilayah RT.011/022 Kelurahan Peluit Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara terkesan semerawut, RT setempat sebagi pengurus rukun tetangga sama sekali tidak di libatkan. Menurut informasi, setiap ada pemasangan KWH sama sekali tidak ada kulonuwun dengan ketua RT nya, hal ini membuat pengurus RT 011/022 Kelurahan Peluit Kecamatqn Penjaringan merasa tidak di hargai sebagai ketua RT di lingkungannya. Bahkan ketika di sapa, petugas dengan simpel nya selalu menjawab saya hanya menjalankan tugas dari pimpinan. Kamis 24/09/2020.
Ketua RT.011/22 sebut saja AP, menyayangkan atas prilaku para petuga yang melakukan kegiatan pemasangan KWH, kenapa bisa seperti itu, minimal ketika akan melakukan kegiatan apapun di wilayahnya seharusnya kulonuwun, atau ucap salam, Koordinasi, atau memberitaukan apa kegiatan yang akan di lakukan di lokasi yang di pimpinya. Sepertinya dari petugas PLN Bandengan yang melakukan kegiatan di lokasi tersebut, sudah kehilangan sopan santun dan adat istiadat sebagai orang Indonesia yang di kenal oleh dunia, Indonesia terkenal Punya Adat, sopan santun, Toleransi yang tinggi, namun apa yang terjadi di wilayah Tembok Bolong Muara Angke, semua itu hilang. Diduga ada unsur kesengajaan dari pihak pengurus atau petugas yang mengurus dan bertugas di wilayah tersebut, Sebut saja Oknum yang berkuasa di wilayah. (Red)
0 Komentar