Lagi..! Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Diduga di Kriminalisasi, Asa'aro Waruwu Kepala SDN Lewuombanua Serukan Solidaritas Dari Semua Pihak

Nias - bidikfakta.com, Asa'aro Waruwu, S.Pd, Kepala Sekolah Dasar Negeri No: 075056 Lewuombanua, Kecamatan Somolo-molo, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara, harus berurusan dengan hukum, pasalnya, hanya gegara menegur anak didiknya yang sedang ribut di dalam kelas ia dilaporkan ke Polres Nias atas tuduhan melakukan penganiayaan.

Masalah tersebut, berawal pada hari Senin tanggal 25 Juli 2022 lalu, ia mendapat laporan dari Penjaga sekolah bahwa murid kelas 3 ribut didalam kelas. Mendapat laporan seperti itu, Hasa'aro Waruwu  langsung mendatangi ruang kelas dimaksud untuk menenangkan para siswa.

"Saat itu sekira pukul 09.30 wib, penjaga sekolah melapor kepada saya bahwa murid kelas 3 ribut di dalam kelas dan tidak mau ditenangkan. Memang saat itu guru kelas 3 berada dikantor guru namun ada pekerjaan mendesak menginput data-data murid sesuai arahan dari Dinas Pendidikan, sesampainya saya didalam kelas, salah seorang murid yang lagi ribut itu, sebut saja namanya berinisialnya AB, saya tegur sembari saya tepuk dibagian bahunya, anak kita itu pun tak sampai menangis. Jadi, tidak ada pemukulan maupun penganiayaan sebagaimana yang dialamatkan itu kepada saya" Imbuh Asa'aro Waruwu kepada sejumlah wartawan di Gunungsitoli.

Namun sore harinya lanjut Asa'aro, ia dikagetkan dengan kedatangan ibu AB  ke rumahnya sambil marah-marah, menuduh Kepala SDN Lewuombanua itu telah memukuli anaknya. 

"Saya jelaskan kepada ibu AB, bahwa anaknya disekolah bandel. Sehingga saya tegur sembari saya tepuk bahunya, tidak ada saya pukuli. Mendengar penjelasan saya, ibu AB pun pulang kerumahnya," Urai Asa'aro.

Tidak lama setelah itu, istri Hasa'aro Waruwu ditemani salah seorang Guru kelas di sekolah tersebut menemui ibu AB dirumahnya, atas inisiatif istri Hasa'aro tersebut, antara kedua belah pihak terjadi pembicaraan, yang mana diakhiri dengan bersalaman saling memaafkan, menandakan sepakat persoalan itu dianggap selesai.

Namun, baru-baru ini ia teramat merasa terpukul dan berkecil hati saat mendengar bahwa masalah itu tengah berproses dimapolres Nias.

"Benar- benar tidak habis pikir, masalah sepele seperti ini bisa sampai pelaporan ke Polisi. Bingung juga saya, apa motif mereka melaporkan saya ke Polisi. Padahal orang tua dari AB ini ada hubungan darah kekeluargaan dengan saya, niat sayapun tulus untuk mendisplinkan anak-anak didik ini, kemana hati nurani mereka?" sambungnya.

Sepertinya ada pihak ketiga yang menghasut persoalan ini sehingga membesar bagaikan kasus pembunuhan, dari awal juga saya sudah sampaikan bertanggungjawab penuh, lantas mengapa seperti bernafsu sekali harus memenjarakan saya?" Imbuhnya dengan wajah sedih.

Ia menambahkan bahwa peserta didik jenjang sekolah dasar adalah pondasi dasar pembentukan karakteristik peserta didik, bila dibiarkan tak bermoral dan tidak displin mau jadi apa masa depan anak-anak ini kelak? 

"Saya menyadari bahwa penanggung jawab atas mutu kualitas dan karakter dasar anak-anak ditempat saya mengabdi adalah saya sebagai Kepala sekolah, suatu waktu anak-anak peserta didik ini berhasil maka yang harum namanya adalah orangtua siswa, namun jika gagal maka yang disalahkan adalah kami sebagai tenaga kependidikan, itulah nasib kami pahlawan tanda jasa"
 
Atas persoalan yang tengah menimpahnya itu, ia amat berharap Bapak Kapolres Nias sebagai pucuk tertinggi dikepolisian resort Nias itu dapat bersikap profesional, adil dan bijak dalam menangani aduan orangtua siswa yang terkesan sengaja membesar-besarkan masalah dimaksud, sebagaimana MOU Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

ia juga menyerukan solidaritas dari seluruh tenaga pendidik atas masalah yang tengah dihadapinya tersebut yang dinilainya ada upaya kriminalisasi. Sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 Pasal 14 ayat c yang berbunyi Profesi guru memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.

"Siapapun mereka pihak-pihak yang menghasut masalah ini, saya berdoa semoga Tuhan memberkati dan melindungi mereka, Tuhan pasti menyinari mereka dengan wajahnya dan memberi mereka kasih karunia, Tuhan akan mengarahkan wajah-nya kepada mereka dan memberi mereka damai sejahtera". (Red/A88)

Posting Komentar

0 Komentar