Dampak Positif Adanya IKN Nusantara Menyerap Tenaga Kerja Lokal dan Menciptakan Pemerataan Pembangunan di Kalimantan

Balikpapan - bidikfakta.com, Menanggapi terkait perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, Ketua Ikatan Masyarakat Asal Mandailing (IMAM) Kota Balikpapan, Rahmad Lubis beranggapan bahwa hal itu sebenarnya fenomena yang menggembirakan. Dan kehadiran IKN Nusantara kini, merupakan anugerah/berkah bagi masyarakat Balikpapan juga PPU dan Kalimantan Timur pada umumnya. 

Lantas sehubungan dengan perpindahan tersebut, kata dia, pihaknya pun akan mempersiapkan SDM-SDM yang mumpuni, sehingga tidak kalah bersaing dengan warga pendatang dari luar Kalimantan.

"Kami Ikatan Masyarakat Asal Mandailing siap mendukung kepindahan Ibu Kota Negara dengan mempersiapkan SDM kami, sehingga nanti bisa bermanfaat/berdayaguna bagi kelangsungan pembangunan IKN," kata Rahmad Lubis, Rabu (25/4/2023).

Rahmad meneruskan, adapun upaya atau langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi IKN yaitu, IMAM kota Balikpapan tengah mempersiapkan SDM, dengan cara menempatkan atau melibatkan keanggotaanya dalam pelatihan yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga keterampilan Balai Latihan Kerja (BLK) dan lain sebagainya. 

Sehingga ketika IKN rampung, para SDM tersebut dapat terserap dan tidak tertinggal dari warga lain maupun para pendatang. Dan sejatinya SDM itu bisa dilibatkan dan berpartisipasi dalam rangka percepatan pembangunan IKN.

"Sehingga kami tidak menjadi tamu di negeri sendiri atau tidak menjadi penonton di rumah sendiri. Dan kami betul-betul ikut terlibat di dalamnya, karena kami juga merasa memiliki dan tentunya sayang terhadap IKN untuk menjaga dengan sebaik-baiknya," tegasnya.

Pun begitu, IMAM Kota Balikpapan sejatinya juga dapat berkolaborasi serta bersinergi dengan masyarakat lokal atau putra daerah. Karena IMAM pada prinsipnya "ke dalam meningkatkan diri, dan keluar membaurkan diri".

"Kami di Kalimantan khususnya Balikpapan tidak mengekslusifkan diri, tapi kami membaurkan diri dengan putra-putra daerah dan tokoh-tokoh daerah, sehingga kondusifitas Balikpapan senantiasa terjaga," ujarnya.

Meski demikian, Rahmad tidak menampik akan adanya kendala dan tentangan yang dihadapi. Sebab, diyakini hadirnya gelombang eksodus masyarakat luar yang berlomba-lomba memasuki IKN ke depannya.

Apalagi, lanjutnya, IKN ibarat gula yang sedang manis-manisnya, di mana menjadi target para investor dan dilirik oleh bangsa sendiri dari berbagai belahan di Indonesia.

Ya, memang ada kekhawatiran untuk siap atau tidak guna menghadapi tantangan tersebut. Padahal, kemacetan yang kerap terjadi di Balikpapan pada enam bulan belakangan ini makin mengkhawatirkan.

Lalu, bagaimana kelak jikalau perangkat-perangkat pemerintahan benar-benar sudah dipindahkan ke IKN, dan berdampak kepada Balikpapan yang notabenenya sebagai Kota penyangga dan pintu gerbang IKN Nusantara.

"Bisa jadi nanti seperti Jabodetabek dan lain sebagainya, di mana orang-orang akan banyak tinggal di daerah tersebut. Nanti akan banyak orang tinggal di luar daripada Ibu Kotanya sendiri, karena mereka lebih banyak memilih untuk tinggal di Balikpapan," ulasnya.

Kendati begitu, Rahmad mengaku bahwa hadirnya IKN sudah memberikan banyak sekali dampak positif, termasuk penyerapan tenaga-tenaga kerja lokal hingga pemerataan pembangunan. Menurutnya, saat ini pembangunan di Indonesia tidak lagi hanya dipusatkan ke daerah Jawa dan Sumatera, namun sekarang pemerataan infrastruktur   juga berlaku di bagian tengah Nusantara yakni Borneo.

"Kalau selama ini pemerataan jumlah penduduk terpusat di pulau Jawa, tapi sekarang sudah di sini (Kalimantan). Di samping itu, hadirnya IKN juga memajukan UMKM-UMKM yang ada di daerah, terutama Penajam Paser Utara dan juga Kota Balikpapan," terangnya.

"Kami Ikatan Masyarakat Asal Mandailing Kota Balikpapan siap mengawal pembangunan IKN dengan berkolaborasi bersama TNI-Polri dan Pemerintah, agar percepatan pembangunan sesuai dengan yang ditargetkan. Ini menjadi harapan bersama, dan mudah-mudahan tidak aral melintang dalam pembangunan IKN dan tentunya sesuai dengan apa yang dicita-citakan," pungkasnya.

Humas Nasional Bidik Fakta Hardiyanto.

Posting Komentar

0 Komentar