Adanya IKN Nusantara Kunjungan Jumlah Wisatawan Ke Hutan Lindung Sungai Wain Balikpapan Mengalami Peningkatan

Balikpapan - bidikfakta.com, Agus Din selaku Ketua menganggap bahwa, perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan potensi terhadap Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain Kota Balikpapan yang berada dibawah naungannya.

Dalam menyambut IKN, Hutan Lindung Sungai Wain sebenarnya menjadi salah satu program yang bisa dikelola oleh khalayak banyak. Oleh karena itu, sebagai penduduk Kaltim khususnya warga asli Balikpapan tentunya berbangga atas kepindahan IKN ke Benua Etam, sebab menjadikan peluang guna mengembang pesatkan Hutan Lindung Sungai Wain.

"Kami dari Pokdarwis Hutan Lindung Sungai Wain menyambut baik serta penuh harapan. Apalagi Sungai Wain sebenarnya sudah lebih dikenal di luar negeri dengan konservasi dan wisata alam yang bernilai," ujar Agus Din, Sabtu (27/5/2023).

Agus melanjutkan, pihaknya sudah mengemasi rancangan, baik itu sebelum dan setelah Balikpapan disiapkan sebagai pintu gerbang IKN Nusantara.

Dijelaskannya, Hutan Lindung Sungai Wain memiliki pengaturan terhadap kunjungan-kunjungan blok ekowisata yang terbagi tiga zona. Kemudian, pengunjung/turis hanya boleh masuk ke dalam wisata dengan SOP harus didampingi dan diatur kuotanya.

Dengan adanya IKN, terjadi peningkatan kunjungan jumlah wisatawan ke Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain Balikpapan. Di mana Kawasan itu diminati karena khas hutan asli yang masih bagus dan terjaga dengan potensinya. 

Menurutnya, saat ini masih banyak orang bermindset area itu hanya sekedar hutan, dikarenakan belum melihat isi di dalam nya. Sebab itu, pihaknya sedang mengembangkan beberapa program dengan membentuk tiga zona.

Zona pertama dibuka secara kuota besar, artinya dalam per-hari bisa mencapai 500-1000 orang pengunjung. Kemudian zona kedua yakni tetap asli/terbatas. Dan terakhir zona eksklusif, di mana wisatawan yang hadir menginginkan spesial interest yang lebih merasakan suasana asli hutan dan melihat hewan-hewan langka yang ada di dalam, bahkan mereka bisa tinggal di dalam hutan. 

"Saya bisa bilang kalau awalnya orang-orang yang datang ke Kaltim itu maunya pasti ke arah utara yaitu Pulau Derawan atau Hulu Kutai Barat, guna melihat aktivitas masyarakat adat Dayak disana. Tetapi Balikpapan yang hanya sebatas singgah, juga banyak diminati dari kawan-kawan tour agent yang membawa wisatawan spesial pengamat burung (birdwatcher) yang datang dan tinggal di sini (Hutan Lindung Sungai Wain) sampai 10 hari," ungkapnya.

"Nah, persiapan kami terhadap pengunjung yang singgah ke Balikpapan sebagai pintu gerbang IKN, supaya mereka ingin melihat Hutan Lindung Sungai Wain asli Kalimantan yang begitu istimewa, dan sangat dekat dengan wilayah IKN," sambungnya.

Di sisi lain, Agus beranggapan bahwa adanya IKN dapat memicu tantangan migrasi ke Balikpapan. Namun dengan begitu, para pendatang bisa diuntungkan melihat Hutan asli Sungai Wain yang populer, meski belum sampai ke IKN. 

Terkait tantangan itu, kelompoknya tengah memaksimalkan antisipasi guna menghadapi gejolak pendatang. Terutama, kata dia, yaitu persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) keanggotaannya. Diakuinya, sarana dan prasarana yang masih minim dan beberapa fasilitas-fasilitas yang mungkin harus terus ditingkatkan lagi.

"Sekarang kami sedang dalam memproses," akunya.

Selain itu, lanjutnya, berbicara ekowisata Hutan Lindung Sungai Wain itu memiliki special minat khusus yang diprediksi bakal dihadiri antusias pengunjung. Dan karena hal itu, kelompoknya tengah menyiapkan program terbaru yang mana pada tahun ini Pemerintah Kota Balikpapan sudah menunjuk Kampung Wain menjadi "Desa Wisata".

"Jadi program Pemerintah Kota ini untuk menyambut kunjungan yang besar. Kami berharap bahwa tidak hanya orang asing yang datang tapi juga wisatawan lokal, yang ingin menikmati suasana Hutan Lindung Sungai Wain. Dan wisatawan Nusantara dari luar Kaltim pastinya juga penasaran ingin melihat hutan yang sedang kami persiapkan," terangnya.

Adapun dampak positif hadirnya IKN sudah dirasakan Pokdarwis Hutan Lindung Sungai Wain. Secara intensitas kunjungan itu meningkat dari rasa penasaran wisatawan yang ingin melihat hutan asli Kalimantan di pintu gerbang IKN.

"Kami juga sedikit kaget ternyata para tamu-tamu itu dari Jakarta. Mereka kagum karena hanya butuh waktu satu jam dari Kota sudah bisa melihat hutan yang masih asli," ucapnya.

Agus menambahkan, kemajuan yang bisa dirasakan setelah Kaltim menjadi Ibu Kota, pihaknya sangat meyakini bahwa perkembangan di wilayah sekitar khususnya Balikpapan akan terus menjadi lebih baik. 

"Kami dari Pokdarwis mendukung pembangunan IKN sesuai dengan target. Nilai positif yang kami dapatkan sudah kami lihat. Kemudian IKN akan menjadi Kota yang punya daya tarik sendiri, kami benar-benar merasa bangga dengan hal itu," pungkasnya.

Humas Nasional Bidik Fakta Hardiyanto.

Posting Komentar

0 Komentar