Balikpapan - bidikfakta.com, Sebagai bentuk dukungan Organisasi atas perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ketua Bank Sampah Dharma Bhakti & Forum Kampung Iklim (Forklim) Kota Balikpapan, Prayitno mengaku bahwa kedua komunitasnya sejatinya telah siap untuk menyambut pembangunan IKN Nusantara kini.
Ya, terkait peningkatan volume sampah dampak dari IKN, Prayitno selaku ketua mengatakan, bahwa Bank Sampah Dharma Bhakti Kota Balikpapan tengah menjalankan program guna mengatasi persoalan tersebut.
Namun menurutnya, permasalahan volume sampah itu justru merupakan anugerah, di mana dapat dimanfaatkan menjadi nilai-nilai penambahan ekonomi.
"Sampah tersebut akan kami kelola untuk menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat yang ada di Balikpapan," ujar Prayitno, Ahad (7/5/2023).
Kemudian, lanjutnya, komunitasnya pun mempunyai cita-cita untuk membesarkan Balikpapan sebagai kota penyangga IKN. Lalu, kelompoknya akan ikut ambil bagian guna menumbuhkan jiwa kepedulian kepada masyarakat di IKN, agar juga memiliki komunitas peduli sampah.
Kendati begitu, sampah yang ada tersebut akan diolah dan dipilah secara benar. Sebab, sampah merupakan suatu penghasilan, dan kalau tidak dikelola dengan baik malah akan membawa bencana.
"Jadi upaya yang akan kami lakukan adalah membuat pos-pos di RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan. Lalu kami membuat bank sampah. Dengan demikian sampah bisa dikelola dan dipilah berdasarkan jenisnya. Selain itu, kami juga akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya memilah dan mengolah sampah," ungkapnya.
Prayitno menjelaskan, jumlah komunitas yang ada di Balikpapan saat ini mencapai sekitar 172 bank sampah. Dan adapun tujuan membuka bank sampah itu ialah untuk mengolah yang sebelumnya tidak berguna, kemudian dijadikan nilai ekonomi untuk masyarakat luas.
"Sampah itu sendiri kalau kita biarkan dapat menimbulkan suatu bencana alam. Tapi sekarang, sampah itu kami olah dan kami pilah secara benar sehingga merupakan sumber penghasilan. Masyarakat Balikpapan punya kecintaan untuk mengolah dan memilah sampah," ucapnya.
Selain itu, terkait menjaga lingkungan dari dampak proses perpindahan IKN, Forum Kampung Iklim (Forklim) Kota Balikpapan sudah mengambil langkah-langkah atau program yang bertujuan menjadikan IKN dan daerah sekitarnya dapat ditempati dengan layak.
Yakni, Forklim Kota Balikpapan mengadakan penghijauan-penghijauan serta sosialisasi ke masyarakat, ke kampung-kampung atau di daerah-daerah yang menjadi kota penyangga di IKN.
"Kami sudah mengadakan penanaman-penanaman tanaman hijau yang bisa mencegah bencana. Sehingga ketika IKN rampung, maka secara leluasa/otomatis daerah itu menjadi kota-kota yang hijau dan nyaman dihuni," beber Prayitno yang juga selaku Ketua Forklim Kota Balikpapan.
"Kami juga terima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah mengadakan IKN dan sosialisasi kepada masyarakat luas, untuk bisa sama-sama melindungi atau pencegahan-pencegahan dengan adanya program kampung iklim," sambungnya.
Ia menambahkan, hadirnya IKN merupakan tantangan yang menjadikan dua komunitasnya akan berkerja sangatlah keras. Lantaran, pihak-pihaknya sejatinya ingin membantu mewujudkan penghijauan kawasan pemukiman, serta melakukan pengelolaan sampah yang terpadu.
"Sehingga diharapkan program organisasi kami dapat bersinergi dengan Pemerintah Kota Balikpapan, dalam mendukung Balikpapan sebagai Kawasan penyangga IKN Nusantara," tutupnya.
Humas Nasional Bidik Fakta Hardiyanto
0 Komentar