Balikpapan - bidikfakta.com, Terkait proses perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kertanegara, Rudiansyah selaku pengelola Rumah Cagar Budaya Dahor menganggap bahwa, peristiwa itu sejatinya akan memberikan dampak positif terhadap kemajuan sektor Pariwisata di wilayah IKN Nusantara hingga ke daerah sekitarnya.
Menurutnya, Balikpapan yang notabenenya sebagai Kota penyangga dan pintu gerbang IKN diyakini pun turut terdampak mengalami peningkatan tersebut. Di mana, jumlah wisatawan baik lokal maupun non lokal yang menuju ke lokasi Pariwisata Kota Beriman akan terus bertumbuh seiring kehadiran IKN Nusantara.
"Kami berharap dengan datangnya para pengunjung ke IKN, para wisatawan itu juga akan mempengaruhi peningkatan tempat-tempat wisata bersejarah yang ada di Kota Balikpapan, salah satunya adalah Rumah Cagar Budaya Dahor," kata Rudiansyah," Rabu (20/9/2023).
Dengan begitu, lanjutnya, kehadiran IKN dipastikan berdampak positif bagi kemajuan Kota Balikpapan khususnya peningkatan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata Rumah Cagar Budaya Dahor.
Rudi menjelaskan, dalam satu tahun terakhir, rata-rata pengunjung rumah Dahor mencapai 200 orang, diantaranya dari TK, siswa hingga ke level mahasiswa. Termasuk banyak wisatawan dari luar Balikpapan yakni Sumatera dan Jawa.
"Karena pada saat datang ke Balikpapan, mereka akan mencari sejarah Balikpapan yang dilihat dari googling. Dan rumah cagar budaya Dahor lah menjadi tujuannya. Bahkan banyak wisatawan asing seperti dari Amerika, Singapore, Malaysia, Belanda bahkan Prancis yang datang berkunjung karena hanya ingin tahu tentang sejarah Kota Balikpapan," ulasnya.
Adapun sebagai bentuk kesiapan, kata dia, pihaknya mengaku sudah siap menampung segala pengunjung yang penasaran dengan keindahan wisata Rumah Cagar Budaya Dahor. Kendati demikian, ia meminta agar Pertamina selaku pemilik aset, Pemerintah Kota dan seluruh masyarakat Balikpapan agar bersama-sama bersinergi dalam menjaga dan melestarikan rumah cagar budaya.
"Kami juga ingin supaya sarana dan prasarana semakin di tingkatkan lagi, agar para pengunjung yang datang ke Rumah Cagar Budaya Dahor menjadi sangat puas. Dan pada saat pulang, pengunjung itu bisa mengenal dan mengenang tentang apa itu Rumah Cagar Budaya Dahor yang merupakan sejarah perkembangan Kota Balikpapan di Kalimantan Timur," ujarnya.
Diterangkannya, Rumah Cagar Budaya Dahor adalah rumah peninggalan perkembangan Kota Balikpapan yang dibangun tahun 1920-an oleh perusahaan minyak dari Belanda yaitu Bataafsche Petroleum Maatschappij.
"Jadi rumah ini usianya sudah mencapai 100 tahun dan ditetapkan sebagai cagar budaya pada tanggal 14 November 2011 lalu oleh mantan Walikota H. Rizal Effendi," terang Rudi.
Rudi menambahkan, ia selaku Pengelola Rumah Cagar Budaya Dahor tentu sangat berterima kasih kepada Pemerintah Pusat yakni Presiden Joko Widodo yang telah memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.
"Kami berharap dengan adanya IKN ini banyak dampak positif yang bisa diterima. Kemudian hal-hal lain yang bermanfaat semakin bertambah dari berpindahnya Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur," pungkasnya.
(Red)
0 Komentar