Wamentan RI Kunjungi Saluran Irigasi Pertanian Leuwi Kuya Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat

Bandung Barat - bidikfakta.com, Wakil menteri Pertanian RI Sudaryono  lakukan kunjungan kerja ke wilayah Pertanian Kecamatan Cihampelas melihat secara langsung saluran irigasi Pertanian Leuwi Kuya di Desa Pataruman Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. 
Kunjungan kerja Wamentan ke Cihampelas diawali dengan menyusuri saluran irigasi Leuwi Kuya , yang Kondisinya sangat memperihatinkan karena hampir seluruh kawasan cabang saluran  irigasi yang mengairi Pertanian Pesawahan mengalami sedimentasi yang cukup dangkal.sabtu-27- juli-2024

Wamentan RI Sudaryono saat itu dalam kunjungannya didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian "Lukman  memberikan penjelasan mendalam tentang strategi pemerintah untuk mengatasi dampak El Nino  dan kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung lebih awal.

Menurutnya," Solusi dengan Pompanisasi merupakan langkah konkret yang cepat dalam mengatasi dampak kekeringan. Hal ini Ia sampaikan setelah temu wicara yang dilakukan dengan beberapa kelompok tani di wilayah Cihampelas.

" Tentang irigasi di Leuwi Kuya sudah saya lihat dan kering , Alternatif nya harus Pompanisasi dimana mana karena ini  penanggulangan jangka pendek, kalau kita mau normalisasi pekerjaan bisa berbulan bulan," ungkapnya

Ia juga  menyebutkan, bahwa Pompanisasi ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi potensi kekeringan yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
" Pompanisasi ini tidak hanya di Cihampelas saja tidak hanya di Bandung Barat saja, tetapi di semua provinsi yang kita perkirakan nanti di bulan Juli, Agustus, September, Oktober ini akan terjadi kekeringan yang panjang," katanya

Menurutnya lagi kalau normalisasi itu kan tidak bisa dua tiga hari selesai, sementara El Nino  sudah berjalan.Jadi  kita lagi berusaha sama Pak Kadis  pakai pompa bagaimana caranya air ada di lahan dan petani bisa menanam.
Ia juga menyebutkan Jumlah seluruh Indonesia ada 62 ribu lebih yang akan di sebar, yang sudah sampai alat Pompa sekitar 60 persen nya sisanya dalam perjalanan dan ada  juga yang masih menunggu.
Sisanya kita masih menunggu usulan dari bawah dan Yang mengusulkan Dinas Pertanian atas usulan dari kelompok kelompok tani" terangnya.

Imbuhnya," Ancaman Elnino sendiri mengancam produktivitas nasional kita, masalahnya kan kita jangan dikit dikit impor, kalau kita impor terus petani tidak  semangat nanam,
" kita harus bangkit kan. Semangat petani untuk menanam menjadi  produktifitas nasional kita.Kita swasembada  Selain itu kalaupun nanti mau impor belum tentu negara Pengekspor nya mau kasih, karena krisis pangan ini bukan masalah Indonesia saja, tapi sudah menjadi masalah Global, seluruh dunia mengalami perubahan iklim, pergeseran masa tanam.
Kalau masalah alih fungsi lahan yang sering terjadi menurutnya ," itu kita lagi siapkan aturan supaya pertanian itu tidak berkurang terus,
" inikan tiap tahun nya lahan pertanian berkurang terus, memang harus dilindungi, boleh diperjual belikan tapi tidak boleh di alih fungsikan,oleh pembeli yang baru" pungkasnya.

Dedi jack

Posting Komentar

0 Komentar