Serang bidikfakta.com, Selasa 17 Desember 2024, panen melon di Desa Mander sebagai wujud program ketahanan pangan (ketapang) tahun 2024,sebagai bentuk pengalokasian dana Desa DD yang di kelola oleh masyarakat Desa Mander,di namai petani milenial petani muda punya cerita.
Menurut keterangan Kades mander, Edo Saepudin," dana ketapang di Desa Mander tahun 2024 ini,menelan anggaran senilai Rp 150.000.000,namun habisnya di perkirakan 200jutaan,karena menurutnya awal permulaan di budidaya melon ini memerlukan orang ahli,dan itu saya panggil dari jawa untuk mengajarinya," tutur Edo Saepudin.
Lokasi penanaman melon terletak di samping Kantor Desa Mander Kecamatan Bandung Kabupaten Serang Provinsi Banten.
Menurut Edo Saepudin,jenis melon yang di tanam di lahan seluas 800meter itu di antaranya,melon switnet,pujisawa dan melon intanol.
Jumlah pohon yang di tanam mencapai 1500 batang,menghasilkan buah perbatangnya satu buah dengan bobot rata rata 0,8,dengan harga jual 30-35ribu perkilonya,dan hasil penjualnanya di masukan ke bumdes.
Saya merasa puas sebagai awal percobaan, alhamdulillah dan insa allah kedepan akan lebih baik lagi,dan akan bisa menjadi contoh bagi yang lain, khususnya masyarakat Desa Mander yang ingin belajar cara menanam melon ini,tempat yang bersih bisa di jadikan wisata belanja untuk masyarakat.
Adanya budidaya melon di desa mander,Edo Saepudin berharap bisa bermanfaat untuk seluruh desa yang ada di kabupaten serang,adanya hidroponik ini untuk menyangga kebijakan pemerintah pusat terkait makanan bergiji,dan mungkin melon ini menjadi kriteria untuk makanan tersebut, walaupun satu boxnya sepuluh ribu, ini kan bisa di belah belah,"ujarnya.
Saya merasa puas ketika masyarakat desa mander, bahkan dari luar masyarakat Desa Mander, sudah datang ke sini bisa masuk bisa selvi,poto poto,mereka terlihat puas karena mungkin ada kepuasan tersendiri,mereka bisa ambil dan memetik sendiri,jadi ada nilai wisatanya di situ,dan semoga budidaya ini lebih menyayap lagi di semua desa,"pungkasnya Kades Mander saat di konfirmasi.
Reporter:samu korlip.
0 Komentar