Purbalingga -- bidikfakta.com, Setelah SMP N 1 Kutasari dan SMP N 1 Padamara sekarang tinggal Wali murid SMP Negeri 2 Bukateja, Kabupaten Purbalingga, mengeluhkan tingginya biaya seragam sekolah yang harus ditanggung di tahun ajaran baru 2025/2026. Selain harga, akses pembelian yang terbatas juga menjadi sorotan utama.(13/08/25).
Menurut keterangan wali murid, harga bahan untuk dua seragam atasan yakni batik sekolah dan seragam identitas mencapai Rp409.000. dan seragam olahraga yang dibanderol sebesar Rp100.000. Jumlah tersebut belum termasuk seragam putih biru, pramuka, celana atau rok dan ongkos jahit,
"Memang betul seragam boleh dibeli di mana saja, tapi faktanya tidak ada toko di luar sekolah yang menyediakan untuk bahan batik, identitas dan seragam olahraga. Jadi saya terpaksa membeli lewat sekolah dengan harga yang sudah ditentukan, " ujar salah satu wali murid
Ia menambahkan, dengan perhitungan ongkos jahit dan perlengkapan lainnya, total pengeluaran bisa lebih dari Rp1.000.000 per siswa hanya untuk kebutuhan seragam.
Pihak sekolah memang menyampaikan bahwa orang tua siswa bebas membeli seragam di luar. Namun pada kenyataannya, tiga item utama batik, identitas, dan olahraga tidak tersedia di toko-toko umum. Ketiganya hanya dapat diperoleh melalui jalur yang disediakan sekolah.
Informasi dari penjaga toko sekolah yang menjual bahan seragam menyebutkan bahwa barang-barang tersebut merupakan titipan dari vendor Magelang, dan pihak sekolah hanya dititipi.
" Ini bahan titipan dari vendor Magelang. Sekolah hanya menjualkannya," ujar penjaga toko sekolah.
Anehnya, ketika ditanya soal harga, penjaga toko justru menyarankan untuk bertanya langsung ke kepala sekolah.
Upaya konfirmasi wartawan kepada Kepala Sekolah SMPN 2 Bukateja, Yunanta, S.Pd., M.Pd., akhirnya mendapat respons. Dalam keterangannya, kepala sekolah menegaskan bahwa tidak ada paksaan bagi wali murid untuk membeli seragam melalui toko yang berada di lingkungan sekolah.
Namun, saat ditanya soal harga, Yunanta mengaku tidak mengetahui detail harga bahan yang dijual kepada wali murid. Hal ini memunculkan kesan adanya ketidak transparan pihak sekolah terkait harga kepada pihak media.
Redaksi Warta Indonesia News akan terus melakukan penelusuran ke sejumlah sekolah di Kabupaten Purbalingga dan vendor Magelang yang dimaksud. Redaksi akan menyampaikan perkembangan terbaru terkait isu pengadaan seragam sekolah di Kabupaten Purbalingga.
(Sokim)
0 Komentar