Provinsi Jateng Mengirim Bantuan Korban Banjir di Tiga Provinsi.

foto: ilustrasi / Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. ist

Semarang-Bidikfakta.com, Gubernur Ganjar Pranowo melepas pengiriman bertahap bantuan Logistik dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk korban banjir di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Pengiriman bantuan logistik yang diangkut menggunakan tiga unit truk itu melepas langsung oleh Ganjar di halaman Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (3/1) malam.Total tercatat ada 33 item bantuan dan per item dikirim sebanyak 2.000 buah yang terdiri antara lain, popok, selimut, air minum kemasan, seragam sekolah, tenda, matras, mukena, sarung dan lainnya.

Ganjar mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud persaudaraan dan rasa sayang masyarakat Jateng pada korban banjir di tiga provinsi tersebut.

Menurut Ganjar, bantuan yang dikirim pada tahap pertama itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan para korban banjir dan sudah dikoordinasikan BPBD Jateng dengan BPBD DKI Jakarta, Jabar, serta Banten.Sabtu(4/1/20).

"Tidak banyak yang kami kirim, tapi Insya Allah ini bagian dari saling membantu, rasa sayang, kepedulian dan kekompakan kita antarsesama anak bangsa dan kebiasaan kita antarprovinsi serta BPBD jika terjadi bencana, saling tolong menolong," katanya.

Ganjar berharap relasi seperti ini mesti dipertahankan terus menerus antarpemerintah provinsi. Selain bantuan logistik tersebut, Ganjar juga menginstruksikan kantor penghubung Jawa Tengah di DKI Jakarta untuk siaga terkait dengan adanya dapur umum, posko dan sebagainya.

Bantuan logistik dari Pemprov Jateng tersebut akan dikirim langsung ke kantor BPBD di tiga provinsi yang terdampak banjir sebelum didistribusikan kepada para korban. Pemprov Jateng juga mengirimkan puluhan personel dan sukarelawan untuk membantu penanganan banjir di DKI Jakarta, Jabar, serta Banten.

Khusus kepada personel yang diperbantukan tersebut, Ganjar berpesan agar jangan sampai keberadaannya justru merepotkan. " Tim jangan merepoti, kalau kita datang membantu kita harus siap menghidupi diri sendiri. Jangan sampai di sana jadi persoalan, umpama ada yang sakit langsung kita tarik dan ganti. Yang tidak memenuhi kualifikasi jangan ikut. Jangan membikin repot, tugas kita kan menolong, jangan sampai malah ditolong," ujarnya.Red-Bimo/ist.


Posting Komentar

0 Komentar