Dihari Senin tertanggal 23 Sep 2024 sekitar pukul 10.20 wib , berlokasi diarea depan Alfa X (Samping KPU Provinsi DKI Jakarta), adanya kegiatan penyampaian pernyataan sikap dari JRMK (Jaringan Rakyat Miskin Kota) dipimpin oleh Sdr Andi , dengan jumlah massa aksi sebanyak 50 orang.
Ada 2 Pernyataan Sikap,
1. Bahwa ketiga Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur yang ikut kontestasi Pilkada saat ini tidak ada yang mewakili rakyat miskin kota;
2. Coblos ketiga paslon.
Aksi massa juga membawa 1 spanduk bertuliskan "coblos tiga paslon"
Peserta aksi massa dijam 10.25 menyanyikan lagu Indonesia Raya;
Kemudian dilanjutkan dengan aksi orasi Sdr. Andi dengan penyampaian, Pernyataan Sikap Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta Terhadap Pilkada Jakarta 2024. Golput sebagai Protes Rakyat. Pilkada adalah momen penting bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang mampu mengelola Kota dengan baik dan mendengar suara rakyat, terutama warga miskin Kota. Seharusnya, Pilkada menjadi ajang adu gagasan dan visi, di mana rakyat bisa memilih pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah seperti warga Kampung Bayam yang masih terhambat aksesnya ke Kampung Susun, warga Kampung Gang Lengkong yang terancam digusur oleh perusahaan, dan pedagang kecil di Ancol yang menghadapi ancaman pencabutan izin usaha mereka. Namun, harapan ini pupus melihat apa yang terjadi di Pilkada Jakarta 2024. Alih-alih menjadi ajang demokrasi yang sehat, Pilkada Jakarta malah jadi permainan politik para elite. Partai-partai yang seharusnya bisa memunculkan banyak calon untuk rakyat, justru membentuk koalisi besar di belakang satu calon, menjegal munculnya calon potensial lain. Pilkada akhirnya hanya jadi alat bagi para elite untuk melanggengkan kekuasaan, bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. Kebutuhan dan masalah rakyat miskin kota Jakarta, seperti perumahan layak, ancaman penggusuran, dan kesempatan usaha, tidak menjadi perhatian utama dalam proses politik ini. Sikap JRMK Jakarta Menyadari bahwa Pilkada Jakarta 2024 telah mencederai prinsip demokrasi dan mengabaikan aspirasi rakyat kecil, kami dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta menyatakan Golput sebagai sikap politik kami. Kami menolak sistem politik yang hanya melayani kepentingan elite dan tidak mendengarkan rakyat. Sebagai bentuk protes, kami akan menggunakan hak suara kami dengan cara mencoblos semua pasangan calon di surat suara. Ini adalah simbol perlawanan kami terhadap Pilkada yang hanya memberi pilihan semu dan tidak berpihak pada rakyat. Meskipun secara hukum suara Golput tidak mempengaruhi hasil Pilkada, kami yakin bahwa tingginya jumlah surat suara tidak sah akan menunjukkan bahwa gubernur terpilih tidak mendapat legitimasi yang kuat dari rakyat. Ini akan menjadi pesan tegas bahwa rakyat tidak percaya dengan proses Pilkada yang sudah dikuasai oleh elite, bukan oleh rakyat. Para peserta aksi juga secara simbolis lakukan pencoblosan gambar terhadap 3 paslon.
(Roby)
0 Komentar