Jabar - bidikfakta.com, Suatu kisah yang memilukan dan memprihatinkan atas nasib yang dialami oleh satu keluarga sebut saja pak Mamat (54 th) dan istri nya ibu Anah (59 th) , yang tinggal di Kp.Cicariang RT 02 RW 05 Desa Ciwalen Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur-Jawa Barat, mengalami dampak gempa 2,5 tahun yang lalu di Cianjur.
Rumah nya mengalami ruksak berat karena guncangan gempa yang terjadi sekitar bulan nopember tahun 2022, ironis nya hampir semua tetangganya di sekitar tempat tinggal nya sudah mendapat bantuan gempa dari pemerintah, sudah pada mendapatkan bantuan dan dibangunkan rumah.
Pemandangan mencolok memang sangat terlihat jelas tempat tinggal pak Mamat dan keluarganya, yang masih tinggal di tenda.
Pada hari Kamis(09 Mei 2025, sekitar jam 10 pagi, kami menyambangi rumah tenda pak Mamat dan istri nya ibu Anah, saat melakukan wawancara ibu Anah istri pak Mamat sangat lantang menceritakan kronogis kejadian, kenapa sampai saat ini belum juga mendapatkan bantuan, dengan nada terbata bata menceritakan kepada kami dari Tim Investigasi Media Bidik Fakta Kaperwil Jawa Barat," bantuan gempa tak kunjung cair juga," kata bu Anah ke pihak kami saat dikonfirmasi, lanjut ibu Anah bercerita," saya dan anak laki laki saya, sekitar 2,5 tahun yang lalu, mendatangi kantor Desa Ciwalen untuk menanyakan, kenapa bantuan dana gempa belum cair juga sedangkan tetangga yang sama sama kena dampak semua sudah pada cair dan sudah pada membangun rumah nya?
Bu Anah bertanya saat datang ke kantor Desa Ciwalen, kebetulan di situ ada ketua RT wilayah ibu Anah tinggal yaitu berinisial ( US), dengan nada bicara agak tinggi ibu Anah menanyakan kenapa kok belum cair? kok keluarga kami di anak tirikan? pungkas nya, saat itu hadir juga kepala Desa Ciwalen bapak Dadang Sutisna, dan bapak Kades mengajak ibu Anah ke ruang kerja nya, di situ pak Kades Ciwalen bercerita kenapa dana bantuan gempa ibu Anah belum cair juga? karena tidak ada dukungan dari pihak ketua RT ibu Anah tinggal, sebab katanya pak Mamat dan bu Anah menempati rumah yang tanah nya tidak jelas, mendengar pernyataan pak Kades merasa heran karena dia sudah disarankan oleh pihak oknum, dan mereka akhir nya sampai membeli tanah, sekitar bulan Juli 2023, supaya bisa di proses pengajuan dibuat lah sama oknum Surat Jual beli tanah bulan Juli 2022, pak Mamat dan Ibu Anah sampai beli tanah sebesar Rp.24 juta dan sampai sekarang masih punya sisa hutang Rp.8 juta , yang sangat menyedihkan sampai pak Mamat dan bu Anah membeli tanah sampai pinjam ke bank Emok, begitu pengakuan nya.
Atas hasil klarifikasi waktu mendampingi keluarga korban gempa ini ke kantor Desa Ciwalen Kec.Warung Kondang Kab.Cianjur pada hari Selasa, 16/12/2024 sekitar jam 10.00 Wib sampai selesai, atas keterangan ketua RT yang berinisial (US) dan dihadiri juga dari Tim Teknis Desa berinisial (R) dan dihadiri juga oleh bapak Kepala Desa Ciwalen bapak Dadang Sutisna, hasil mediasi dan atas konfirmasi dari pihak pihak tadi, baik dari pihak pak RT dan Tim Teknis Desa, alasan kenapa pak Mamat dan bu Anah tidak mendapat bantuan gempa, karena waktu itu pak Mamat dan bu Anah beserta keluarga nya menempati rumah yang tanah nya milik orang lain, sehingga pak Mamat dan bu Anah di sarankan untuk membeli tanah sesuai cerita di atas.
Pak Mamat dan bu Anah merasa tidak diperlakukan secara adil , ada tetangga nya sebut saja nama nya inisial (A), dia punya Rumah tapi tanah nya milik inisial (R), dan diajukan dan di proses sampai cair Rp.60 juta dan yang menjadi janggal hasil bantuan tersebut dipakai untuk renovasi rumah bibi nya inisial (A) yang bernama inisial (N) dan inisial (N) sebelum nya sudah dapat bantuan gempa masuk kategori ruksak ringan dan mendapatkan bantuan Rp.15 juta dan hasil bantuan gempa inisial (A) tidak dibangunkan di tanah yang punya inisial (R) tapi di bangunkan di tanah kosong milik inisial (A) di tempat lain.
inilah yang membuat pak Mamat dan istri nya, merasa diperlakukan tidak adil, dan hal ini membuat pak Mamat dan bu Anah merasa kesal kepada pihak pihak yang waktu itu hadir dalam acara klarifikasi.
Pihak Pemdes Ciwalen menawarkan program Rutilahu pun di tolak oleh pihak pak Mamat dan bu Anah, karena mereka menginginkan bantuan ruksak berat sebesar Rp.60 juta sama seperti tetangga lain nya.
Pada akhir nya hasil mediasi dan klarifikasi antara pihak pak Mamat dan Bu Anah sebagai korban gempa dengan pihak Pemdes Ciwalen Kec.Warung Kondang Kab.Cianjur tidak menghasilkan solusi dan pihak pak Mamat dan bu Anah dengan kami pun yang mendampingi bersepakat, untuk mencari solusi atau bantuan bantuan kepada para pihak swasta atau pengusaha atau pun donatur saja.
Kami berharap terutama kepada Bapak Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi supaya bisa membantu satu keluarga ini yang sudah 2,5 tahun ini masih tinggal di tenda, Kepada Pemkab Cianjur juga kami berharap supaya bisa juga memberikan perhatian dan solusi yang terbaik sesuai keinginan dari keluarga korban gempa ini.
Sampai saat ini (08/05/2025) ketika kami menyambangi satu keluarga korban gempa ini, belum ada perubahan, mereka masih tinggal di rumah tenda, sungguh naas nasib mereka
Red"Yayat Hidayat Kaperwil Jabar"
0 Komentar