PURBALINGGA -- bidikfakta.com, Program Upgrading and Modernization of Agriculture (UPLAND) di Kabupaten Purbalingga tahun 2025 mencatat progres positif. Dari total alokasi dana sebesar Rp13,45 miliar, hingga September 2025 telah terealisasi Rp7,95 miliar atau 59,1 persen, sementara sisanya sekitar Rp5,5 miliar masih dalam proses penyelesaian.
Untuk memastikan program berjalan sesuai target, Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga bersama Aparat Penegak Hukum (APH) dan Media melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) lapangan, Selasa (30/9/2025).
Sekretaris Dinas Pertanian Purbalingga, Ir. Heru Budi Hartono, M.Si, yang memimpin kegiatan tersebut menjelaskan, monev dilakukan di tiga kelompok tani penerima manfaat, yakni:
Kelompok Tani di Desa Panusupan untuk melihat perkembangan budidaya kapulaga existing,
Kelompok Tani di Desa Tanalum terkait pembangunan kandang kambing sekaligus pengecekan kondisi hewan ternak,
Kelompok Tani di Desa Makam yang menjadi lokasi gudang penyimpanan kapulaga, tempat pengeringan kapulaga, serta jalan usaha tani.
upland2
Heru menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk memastikan bantuan benar-benar dimanfaatkan sesuai peruntukan, mulai dari sarana produksi, infrastruktur, hingga pengembangan komoditas unggulan. "Selain itu, monev bersama APH dan Media juga menjadi bentuk transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran," ungkapnya.
Ketua Kelompok Tani Desa Makam, Suyanto, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. "Kami berterima kasih atas program ini dan siap mengelolanya dengan sebaik-baiknya agar bisa berkelanjutan. Namun, kami juga berharap ada dukungan lebih lanjut dalam hal pemasaran, sehingga hasil yang kami produksi dapat terserap dengan baik di pasaran," ujarnya.
upland3
Program UPLAND telah berjalan di Purbalingga sejak 2021, dengan capaian penerima manfaat sebanyak 23.484 orang dari 109 kelompok tani. Untuk periode 2025–2026, program ini akan difokuskan di Kecamatan Karangmoncol dan Rembang dengan pengembangan komoditas kapulaga dan kambing, menyasar 29 kelompok tani dengan dukungan dana sebesar Rp26,3 miliar dari Islamic Development Bank (IsDB).
Selain pembangunan fisik seperti jalan usaha tani, sumur, dan gudang, UPLAND juga menitikberatkan pada penguatan kapasitas petani serta pembentukan mentalitas kemandirian agar pertanian di wilayah dataran tinggi dapat lebih berkelanjutan.
(Sokim)
0 Komentar