Balikpapan - bidikfakta.com, Kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) disambut senang dan bahagia bagi seluruh lapisan masyarakat di Kalimantan Timur.
Ketua Paguyuban Berebes-Tegal-Pemalang (Bergalang) Kota Balikpapan, Suntoro menerangkan berkaitan pandangan terhadap pembangunan IKN Nusantara.
"Paguyuban Bergalang sangat bersyukur dengan adanya pemindahan Ibu kotanya Negara Nusantara di Kalimantan Timur, karena sebenarnya pemindahan sudah direncanakan lama oleh pendiri-pendiri bangsa, dimasa Pemerintahan Pak Jokowi baru bisa terealisasi," terang Suntoro Pada Sabtu (25/3/2023).
Ia menjelaskan, Kami sebagai warga kota Balikpapan tentunya sangat senang ini sebagai bentuk daripada anugerah dari Tuhan Yang maha kuasa yang dapat mengubah kehidupan Indonesia ke depan untuk lebih baik lagi.
"Kesiapan kami dalam menghadapi Ibu Kota Negara Nusantara yang ada di Kalimantan Timur, mau tidak mau tentu harus siap karena mayoritas daripada paguyuban warga kami adalah muslim, di mana kita tentu ulil amri. Apa keputusan dari para pemimpin harus kita laksanakan apalagi pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara juga sudah dituangkan dalam peraturan pemerintah maupun dalam undang-undang yang tentunya harus dilaksanakan secara konstitusional," jelasnya.
Kemudian, Dalam menyambut ataupun menghadapi Ibu Kota Negara Nusantara yang ada di Kalimantan Timur, dimana kota Balikpapan sendiri sebagai pintu gerbangnya, sebagai beranda ibu kota, sebagai penyangga. Kami tentu ada beberapa tahapan untuk di informasikan kepada warga yang ada di paguyuban, baik sosialisasi maupun persiapan salah satunya mungkin dari segi keterampilan dan lain sebagainya, karena mayoritas paguyuban kami berprofesi di bidang perdagangan.
"Upaya lain tentunya, kami juga berharap untuk warga paguyuban yang sudah memiliki skill atau pengalaman ataupun keterampilan dan yang belum harus kita sinergikan dengan kebutuhan-kebutuhan dalam mendukung Ibu Kota Negara Nusantara," ujarnya.
Selain itu, Dampak dari pada pembangunan IKN di Kalimantan Timur tentunya ada hal positif dan ada hal negatif yang perlu kita garis bawahi adalah ketika kedatangan urbanisasi daripada penduduk dari pulau Jawa yang hadir ke Balikpapan tanpa memiliki skill dan yang mohon maaf ketika ada niat-niat yang terselubung misalkan untuk kejahatan segala macam, di sini peran paguyuban untuk dapat bersinergi dengan berbagai komponen baik itu TNI maupun Polri dan selalu mengingatkan kepada warga yang sudah menetap maupun yang pendatang yang memang dari daerah kami, kita menghimbau untuk senantiasa selalu menjaga daripada kondusifitas khususnya di kota Balikpapan dan Kalimantan Timur.
"Kita bisa melihat dari perkembangan pembangunan atau pemindahan ibu kota negara Nusantara di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Balikpapan sangat terlihat dari pertambahan jumlah penduduk, kemudian perputaran dari pada jual beli, perputaran perekonomian juga meningkat, orang banyak memanfaatkan situasi. tentunya ini juga sangat positif untuk pelaku-pelaku usaha khususnya di Kota Balikpapan sebagai pusat sementara untuk pekerja-pekerja dari luar yang mau masuk ke IKN," ungkapnya.
Salah satunya dari usaha kuliner sudah menjamur dan sudah mulai banyak, kemudian transportasi yang tadinya tidak ada bus, peluang-peluang seperti itu kemudian tempat tinggal juga sangat menjanjikan untuk pegawai maupun pekerja-pekerja nanti yang ada di IKN, karena semuanya akan transit atau melewati bahkan stay di kota Balikpapan tercinta.
"Kami Paguyuban Bergalang Kota Balikpapan siap mendukung dan mengawal serta berkolaborasi dan bersinergi dengan semua stakeholder baik itu Pemerintah, TNI Polri dalam mengawal pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara yang ada di Kalimantan Timur sampai nanti benar-benar terealisasi sebagaimana yang digaungkan oleh Bapak Presiden yang rencananya nanti 17 Agustus 2024 akan diadakan upacara di Ibu Kota Negara Nusantara," pungkasnya.
Sebagai informasi, Paguyuban bergalang Kota Balikpapan meliputi paguyuban warga dari daerah Brebes, Tegal, Pemalang, dan sekitarnya termasuk Kabupaten Batang dan pekalongan.
Humas Nasional Bidik Fakta Hardiyanto.
0 Komentar